Rabu, 14 Desember 2011

BEDAH FILM "3 HATI 2 DUNIA 1 CINTA"


Sinopsis

3 Hati 2 Dunia 1 Cinta adalah sebuah film yang membuat terus berpikir tentang perbedaan. Tidak hanya berpikir tentang percintaan beda agama, tapi bagaimana cara menyikapi sagala perbedaan pandangan sosial yang ada di masyarakat. 

Tentang Rosid. Lelaki muslim yang sangat mencintai Delia, seorang gadis katolik. Rosid merupakan seorang wartawan freelance di Tempo. Rosid juga terobsesi dengan puisi dan WS Rendra. Tidak heran dia sering mengikuti pementasan puisi dan juga mempunyai hobi menulis puisi. Rosid berasal dari keluarga keturunan arab dan berasal dari keluarga sederhana yang memegang teguh ajaran islam. Mansur, Ayah Rosid selalu protes terhadap penampilan anaknya terutama rambut kribonya yang membuat Rosid tidak bisa menggunakan peci putih yang menjadi ciri khas keturunan mereka. Selain rambut kribonya, Rosid juga berpikir tentang tidak adanya aturan dalam agama islam yang mewajibkan mereka menggunakan peci putih. 

Delia. Juga gadis keturunan cina yang berasal dari keluarga taat katolik. Selain anak tunggal, kaya, cantik, Delia adalah seorang mahasiswa pintar. Delia dan Rosid bertemu saat mereka berdua sama-sama mengajar disebuah sekolah untuk anak jalanan. Jiwa sosial Delia sangat kuat, bahkan ia bergabung dengan tim SAR. 

Delia dan Rosid saling mencintai. Dan mereka saling menghormati masing-masing ajaran agamanya. Terlihat saat Rosid mengantar Delia ke gereja, termasuk saat Delia menunggu Rosid sholat di sebuah masjid. Termasuk berdoa saat menikmati makan malam mereka dengan cara mereka masing-masing. Bahkan ada beberapa adegan yang konyol yang dihadirkan saat mereka saling mempelajari perbedaan kehidupan sosial mereka. Salah satunya adalah, saat Delia masuk dan ikut menari Japin dalam sebuah acara keluarga Rosid. Padahal, tarian itu khusus ditarikan oleh para pria. Mereka berdua terus belajar untuk beradaptasi dengan perbedaan-perbedaan yang ada. 

Namun hubungan mereka ditentang habis-habisan oleh masing-masing keluarga. Hingga mereka memutuskan untuk tidak bertemu sementara. Pada saat itu, Rosid dijodohkan dengan dengan seorang gadis muslim cantik yang bernama Nabila atas bantuan Rodiah, bibi Rosid. Nabila sangat mengagumi Rosid sebagai seorang penyair. Bahkan keluarga mengatur pertunangan tanpa diketahui oleh Rosid. Sementara Delia, dipaksa oleh ayahnya untuk melanjutkan sekolah ke Amerika agar tidak melanjutkan hubungannya dengan Rosid. 

Saat-saat terberat dialami oleh Delia dan Rosid. Rosid memutuskan untuk keluar dari rumah saat Ayahnya sama sekali tidak setuju dengan pikiran Rosid untuk menikah beda agama dengan Delia.. Termasuk Delia yang mengalami dilema, antara cinta dan agamanya. Bahkan Delia sempat mempelajari Islam agar bisa diterima oleh keluarga Rosid.

Hingga suatu saat, Delia sebagai salah satu anggota SAR menolong kakak  perempuan Rosid yang melahirkan saat banjir, termasuk juga menolong Mansur, ayah Rosid  yang mengalami kecelakaan saat bencana banjir  melanda Jakarta. Sejak kejadian itu, Mansur bisa menerima Delia. Dan menyerahkan semua keputusannya pada Rosid asalkan anaknya bahagia. Rosid pun kemudian memutuskan hubungan pertunangan dengan Nabila. Ternyata Nabila menerima lamaran keluara Rosid hanya untuk membahagiakan keluarganya. Dan dia hanya mengagumi Rosid sebagai seorang penyair dan tidak mencintainya. 
Rosid dan Delia akhirnya kembali bertemu setelah Rosid pentas puisi di Gedung Kesenian Jakarta yang dihadiri oleh keluarga Rosid, keluara Delia dan Nabila. Setelah pementasan, Rosid dan Delia membicarakannya hubungan mereka secara baik-baik dan kepala dingin. Mereka tetap tidak menemukan jalan keluar terbaik. Menikah beda agama, ataupun pindah keyakinan bukan jalan terbaik bagi mereka. Jika mereka memaksakan hubungan, akan banyak yang tersakiti dan akan banyak tekanan psikologis yang akan mereka hadapi.

Pada scene akhir, Rosid dan Delia menari zapin bersama. Mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka secara baik-baik. Dan kelak akhirnya Rosid menikah dengan seorang gadis dari Aceh, Delia pindah ke Amerika dan menikah kemudian menjadi aktivis lintas budaya. Dan Nabila juga menikah dengan laki-laki lain pilihannya sendiri.

Deskripsi hasil bedah kasus

            Dari sinopsis film diatas dapat kita temukan beberapa permasalahan  berkaitan dengan konflik hubungan percintaan dengan pasangan, orang tua, juga keluarga. Permasalahan utama dari film ini adalah mengenai perbedaan keyakinan antara keluarga Rosid yang notebenenya menganut agama islam dan keluarga Delia yang menganut agama Katolik. Permasalahan lain juga timbul karena perbedaan pendapat antara Rosid dan ayahnya, hal yang serupa juga dialami oleh Delia dan orang tuanya. Hubungan antar Rosid dan Delia tidak disetujui oleh keluarga.
           
            Dari pertentangan antara keluarga ini pun, akhirnya memunculkan konflik antara Delia dan Rosid dimana keduanya tetap mempertahankan keyakinan masing-masing namun tak ingin mengakhiri hubungan mereka dengan alasan masih saling mencintai. Mereka bahkan memutuskan untuk tidak bertemu dulu demi kepentingan satu sama lain.
           
            Sementara itu, timbul konflik lain yakni perjodohan yang dilakukan oleh keluarga Rosid dan keluarga Nabila. Keluarga Rosid diam-diam melakukan perjodohan ini untuk menghentikan hubungan Rosid dan Delia. Disamping itu, ayah Delia juga memutuskan untuk mengirim Delia agar bersekolah di Amerika dengan tujuan yang serupa dengan apa yang dilakukan ayah Rosid, yakni mengakhiri hubungan Rosid dan Delia.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya ketika Delia yang menjadi anggota tim SAR turut membantu dalam bencana yang melanda ibu kota, dan saat itu ia menolong kakak dan ayah Rosid. Dari sanalah muncul perasaan simpati terhadap Delia dan ayah Rosid pun menyerahkan segala keputusan kepada Rosid demi kebahagiaan Rosid.

3.2         Analisis Kasus

1.      Analisis 1

Agama merupakan suatu keyakinan yang fundamental pada diri seseorang. Dari film ini, terdapat permasalahan yang mendasar, yang menjadikan timbulnya permasalahan-permasalah lain.

Pada teori interdependensi, dijelaskan bahwa orang selalu meneliti manfaat dan biaya dari interaksi atau hubungan tertentu. Dari teori ini dapat kita analisis tentang manfaat dan biaya. Dari segi manfaat dan biaya, Foe dan Foe mengidentifikasi enam tipe perolehan utama, yaitu : cinta, uang, status, informasi, barang dan jasa. Ini diklasifikasikan menjadi dua dimensi, yakni dimensi partikularisme dan non partikular dan dimensi kekonkretan (concreteness) dan non konkret (simbolis).

Dimensi partikularisme berkaitan dengan sejauh mana nilai perolehan bergantung pada orang yang memberikannya. Dalam kasus ini, cinta antara Rosid dan Delia tidak lagi memandang dari siapa cinta itu diperoleh, terlihat dari keduanya yang tidak memandang agama sebagai suatu halangan.

2.      Analisis 2

Konflik antara Rosid dan sang ayah yang sangat keberatan dengan rambut kribonya Rosid karena bagi sang ayah, memakai peci putih merupakan identitas bagi keturunan Arab.

Peran memberikan solusi untuk beberapa problem koordinasi yang mungkin dihadapi orang. Di dalam banyak hubungan, aturan kultural menetapkan pola koordinasi tertentu. Ketika individu bertindak berdasarkan aturan kultural yang sudah ada, mereka melakukan proses pengambilan peran (role taking). Kita dapat mengontraskan proses pengambilan peran ini, dimana orang mengadopsi, atau menyesuaikan diri, dengan peran kultural, dengan proses penciptaan peran (role making), dimana orang menciptakan norma sendiri untuk berinteraksi secara sosial.

Dari teori diatas, dapat kita lihat bahwa Mansur, sang ayah menginginkan Rosid, anaknya untuk mengikuti kultur sebagai keturunan Arab dengan memakai peci putih, tetapi bagi Rosid, tidak ada aturan dalam agama islam yang mewajibkan mereka menggunakan peci putih.

3.      Analisis 3
           
Pada konflik yang ketiga ini, terjadi antara Rosid dan orang tuanya. Konflik ini bermula dari ketidakterbukaan Rosid kepada orangtua. Ia tidak pernah menceritakan tentang hubungannya dengan Delia yang berbeda agama, justru ketika ia mengenalkan Delia kepada ayahnya, ia hanya memperkenalkannya sebagai teman di sanggar teaternya.

Pengungkapan diri (self disclosure) adalah tipe khusus dari percakapan dimana kita berbagi informasi dan perasaan pribadi dengan orang lain. Terdapat beberapa jenis pengungkapan diri, salah satunya adalah pengungkapan evaluatif, yakni pengungkapan opini pribadi dan perasaan terdalam-perasaan kita kepada orang lain, kesalahan kita, atau betapa bencinya kita kepada pekerjaan kita, dinamakan pengungkapan evaluatif karena berisi penilaian personal terhadap orang lain atau situasi.

Dalam kasus ini, Rosid tidak melakukan pengungkapan diri kepada orangtuanya karena takut akan resiko yang akan terjadi, dari teori pengungkapan diri, dijelaskan beberapa bahaya tentang pengungkapan diri, diantaranya : (1) pengabaian, terkadang kita menyadari orang lain tak peduli pada pengungkapan diri kita, dan sama sekali tidak tertarik untuk mengenal kita. (2) penolakan, yakni informasi diri yang kita ungkapkan mungkin menimbulkan penolakan sosial (3) hilangnya kontrol diri, terkadang orang memanfaatkan informasi yang kita berikan kepada mereka untuk menyakiti kita atau untuk mengontrol perilaku kita. (4) pengkhianatan, ketika kita mengungkapkan informasi personal kepada seseorang, kita sering berasumsi, atau bahkan secara tegas meminta, agar informasi itu dirahasiakan. Sayangnya, terkadang orang itu berkhianat.

4.      Analisis 4

            Konflik selanjutnya terjadi antara Rosid dan Delia yang mulai bingung akan kelanjutan hubungan mereka. Mereka memutuskan untuk tidak bertemu dulu demi kepentingan bersama. Namun akhirnya, mereka kembali menjalani hubungan mereka seperti biasa.

Dalam kasus ini, dapat kita kaitkan dengan apa yang disebut sebagai komitmen dalam hubungan personal. Komitmen berarti semua kekuatan, positif dan negatif, yang membuat seseorang bertahan dalam suatu hubungan. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi komitmen pada suatu hubungan. (1) komitmen dipengaruhi oleh kekuatan, daya tarik pada partner atau hubungan tertentu. Jika kita suka pada oranglain, dan menikmatinya maka kita akan termotivasi untuk meneruskan hubungan kita dengannya, dengan kata lain, komitmen akan lebih kuat jika kepuasannya tinggi. Komponen ini dinamakan komitmen personal. (2) komitmen dipengaruhi oleh nilai, dan prinsip moral kita. Komitmen moral ini didasarkan pada perasaan kewajiban, kewajiban agama, atau tanggung jawab sosial. (3) komitmen didasarkan pada kekuatan negatif atau penghalang yang menyebabkan seseorang akan rugi besar jika meninggalkan hubungan.

Berhubungan dengan teori diatas, bahwa Rosid dan Delia akhirnya menyepakati komitmen bersama bahwa mereka tidak akan memutuskan hubungan tetapi mereka juga tidak bisa merubah keyakinan masing-masing.

5.      Analisis 5
Konflik yang muncul karena adanya campur tangan pihak ke tiga (eksternal). Konflik disini terjadi antara Rosid dan ayahnya dimana sang ayah berusaha menjodohkan antara Rosid dengan Nabila tanpa sepengetahuan Rosid. Konflik semacam ini sering terjadi akibat adanya input pada hubungan suatu pasangan. Baik itu bersifat langsung maupun tidak langsung.

Yang dimaksud dengan langsung di sini adalah, pelaku yang melakukan input tersebut terlibat secara langsung dan mempengaruhi hubungan keduanya. Misalnya adanya pihak ketiga yang ingin mengambil alih dari hubungan tersebut, Adanya pihak lain yang tidak setuju dengan hubungan tersebut dan adanya pihak lain yang terganggu akibat hubungan tersebut. Sedangkan secara tidak langsung disini misalnya pengaruh ekonomio-sosial  gelobal yang kemudian mempengaruhi hubungan suatu pasangan akibat adanya tekanan pada keduanya.

6.      Analisis 6
Konflik ke enam yakni yang di alami Delia sebagai kekasih Rosid yang ketika itu merasa cemburu ketika Delia datang ke rumah Rosid dan melihat Nabila yang sedang bicara serius dengan di Rosid. Ada kalanya konflik dalam suatu hubungan itu dikategorikan sebagai konflik yang bersifat emosional. Atau konflik akibat hubungan itu sendiri, terhadap hubungan baik keduanya. Konflik ini meliputi marah, cemburu, khawatir dan rindu. Konflik ini merupakan awal dari konflik yang akan terjadi berikutnya. Akibat perasaan tersebut ini kadangkala suatu pasangan tersesat pada prasangka negatif atau spekulasi yang tidak rasional, kemudian muncullah konflik-konflik baru setelahnya.

Senoga bermanfaat :)

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

Rabu, 14 Desember 2011

BEDAH FILM "3 HATI 2 DUNIA 1 CINTA"

Diposting oleh oriaini di 19.01

Sinopsis

3 Hati 2 Dunia 1 Cinta adalah sebuah film yang membuat terus berpikir tentang perbedaan. Tidak hanya berpikir tentang percintaan beda agama, tapi bagaimana cara menyikapi sagala perbedaan pandangan sosial yang ada di masyarakat. 

Tentang Rosid. Lelaki muslim yang sangat mencintai Delia, seorang gadis katolik. Rosid merupakan seorang wartawan freelance di Tempo. Rosid juga terobsesi dengan puisi dan WS Rendra. Tidak heran dia sering mengikuti pementasan puisi dan juga mempunyai hobi menulis puisi. Rosid berasal dari keluarga keturunan arab dan berasal dari keluarga sederhana yang memegang teguh ajaran islam. Mansur, Ayah Rosid selalu protes terhadap penampilan anaknya terutama rambut kribonya yang membuat Rosid tidak bisa menggunakan peci putih yang menjadi ciri khas keturunan mereka. Selain rambut kribonya, Rosid juga berpikir tentang tidak adanya aturan dalam agama islam yang mewajibkan mereka menggunakan peci putih. 

Delia. Juga gadis keturunan cina yang berasal dari keluarga taat katolik. Selain anak tunggal, kaya, cantik, Delia adalah seorang mahasiswa pintar. Delia dan Rosid bertemu saat mereka berdua sama-sama mengajar disebuah sekolah untuk anak jalanan. Jiwa sosial Delia sangat kuat, bahkan ia bergabung dengan tim SAR. 

Delia dan Rosid saling mencintai. Dan mereka saling menghormati masing-masing ajaran agamanya. Terlihat saat Rosid mengantar Delia ke gereja, termasuk saat Delia menunggu Rosid sholat di sebuah masjid. Termasuk berdoa saat menikmati makan malam mereka dengan cara mereka masing-masing. Bahkan ada beberapa adegan yang konyol yang dihadirkan saat mereka saling mempelajari perbedaan kehidupan sosial mereka. Salah satunya adalah, saat Delia masuk dan ikut menari Japin dalam sebuah acara keluarga Rosid. Padahal, tarian itu khusus ditarikan oleh para pria. Mereka berdua terus belajar untuk beradaptasi dengan perbedaan-perbedaan yang ada. 

Namun hubungan mereka ditentang habis-habisan oleh masing-masing keluarga. Hingga mereka memutuskan untuk tidak bertemu sementara. Pada saat itu, Rosid dijodohkan dengan dengan seorang gadis muslim cantik yang bernama Nabila atas bantuan Rodiah, bibi Rosid. Nabila sangat mengagumi Rosid sebagai seorang penyair. Bahkan keluarga mengatur pertunangan tanpa diketahui oleh Rosid. Sementara Delia, dipaksa oleh ayahnya untuk melanjutkan sekolah ke Amerika agar tidak melanjutkan hubungannya dengan Rosid. 

Saat-saat terberat dialami oleh Delia dan Rosid. Rosid memutuskan untuk keluar dari rumah saat Ayahnya sama sekali tidak setuju dengan pikiran Rosid untuk menikah beda agama dengan Delia.. Termasuk Delia yang mengalami dilema, antara cinta dan agamanya. Bahkan Delia sempat mempelajari Islam agar bisa diterima oleh keluarga Rosid.

Hingga suatu saat, Delia sebagai salah satu anggota SAR menolong kakak  perempuan Rosid yang melahirkan saat banjir, termasuk juga menolong Mansur, ayah Rosid  yang mengalami kecelakaan saat bencana banjir  melanda Jakarta. Sejak kejadian itu, Mansur bisa menerima Delia. Dan menyerahkan semua keputusannya pada Rosid asalkan anaknya bahagia. Rosid pun kemudian memutuskan hubungan pertunangan dengan Nabila. Ternyata Nabila menerima lamaran keluara Rosid hanya untuk membahagiakan keluarganya. Dan dia hanya mengagumi Rosid sebagai seorang penyair dan tidak mencintainya. 
Rosid dan Delia akhirnya kembali bertemu setelah Rosid pentas puisi di Gedung Kesenian Jakarta yang dihadiri oleh keluarga Rosid, keluara Delia dan Nabila. Setelah pementasan, Rosid dan Delia membicarakannya hubungan mereka secara baik-baik dan kepala dingin. Mereka tetap tidak menemukan jalan keluar terbaik. Menikah beda agama, ataupun pindah keyakinan bukan jalan terbaik bagi mereka. Jika mereka memaksakan hubungan, akan banyak yang tersakiti dan akan banyak tekanan psikologis yang akan mereka hadapi.

Pada scene akhir, Rosid dan Delia menari zapin bersama. Mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka secara baik-baik. Dan kelak akhirnya Rosid menikah dengan seorang gadis dari Aceh, Delia pindah ke Amerika dan menikah kemudian menjadi aktivis lintas budaya. Dan Nabila juga menikah dengan laki-laki lain pilihannya sendiri.

Deskripsi hasil bedah kasus

            Dari sinopsis film diatas dapat kita temukan beberapa permasalahan  berkaitan dengan konflik hubungan percintaan dengan pasangan, orang tua, juga keluarga. Permasalahan utama dari film ini adalah mengenai perbedaan keyakinan antara keluarga Rosid yang notebenenya menganut agama islam dan keluarga Delia yang menganut agama Katolik. Permasalahan lain juga timbul karena perbedaan pendapat antara Rosid dan ayahnya, hal yang serupa juga dialami oleh Delia dan orang tuanya. Hubungan antar Rosid dan Delia tidak disetujui oleh keluarga.
           
            Dari pertentangan antara keluarga ini pun, akhirnya memunculkan konflik antara Delia dan Rosid dimana keduanya tetap mempertahankan keyakinan masing-masing namun tak ingin mengakhiri hubungan mereka dengan alasan masih saling mencintai. Mereka bahkan memutuskan untuk tidak bertemu dulu demi kepentingan satu sama lain.
           
            Sementara itu, timbul konflik lain yakni perjodohan yang dilakukan oleh keluarga Rosid dan keluarga Nabila. Keluarga Rosid diam-diam melakukan perjodohan ini untuk menghentikan hubungan Rosid dan Delia. Disamping itu, ayah Delia juga memutuskan untuk mengirim Delia agar bersekolah di Amerika dengan tujuan yang serupa dengan apa yang dilakukan ayah Rosid, yakni mengakhiri hubungan Rosid dan Delia.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya ketika Delia yang menjadi anggota tim SAR turut membantu dalam bencana yang melanda ibu kota, dan saat itu ia menolong kakak dan ayah Rosid. Dari sanalah muncul perasaan simpati terhadap Delia dan ayah Rosid pun menyerahkan segala keputusan kepada Rosid demi kebahagiaan Rosid.

3.2         Analisis Kasus

1.      Analisis 1

Agama merupakan suatu keyakinan yang fundamental pada diri seseorang. Dari film ini, terdapat permasalahan yang mendasar, yang menjadikan timbulnya permasalahan-permasalah lain.

Pada teori interdependensi, dijelaskan bahwa orang selalu meneliti manfaat dan biaya dari interaksi atau hubungan tertentu. Dari teori ini dapat kita analisis tentang manfaat dan biaya. Dari segi manfaat dan biaya, Foe dan Foe mengidentifikasi enam tipe perolehan utama, yaitu : cinta, uang, status, informasi, barang dan jasa. Ini diklasifikasikan menjadi dua dimensi, yakni dimensi partikularisme dan non partikular dan dimensi kekonkretan (concreteness) dan non konkret (simbolis).

Dimensi partikularisme berkaitan dengan sejauh mana nilai perolehan bergantung pada orang yang memberikannya. Dalam kasus ini, cinta antara Rosid dan Delia tidak lagi memandang dari siapa cinta itu diperoleh, terlihat dari keduanya yang tidak memandang agama sebagai suatu halangan.

2.      Analisis 2

Konflik antara Rosid dan sang ayah yang sangat keberatan dengan rambut kribonya Rosid karena bagi sang ayah, memakai peci putih merupakan identitas bagi keturunan Arab.

Peran memberikan solusi untuk beberapa problem koordinasi yang mungkin dihadapi orang. Di dalam banyak hubungan, aturan kultural menetapkan pola koordinasi tertentu. Ketika individu bertindak berdasarkan aturan kultural yang sudah ada, mereka melakukan proses pengambilan peran (role taking). Kita dapat mengontraskan proses pengambilan peran ini, dimana orang mengadopsi, atau menyesuaikan diri, dengan peran kultural, dengan proses penciptaan peran (role making), dimana orang menciptakan norma sendiri untuk berinteraksi secara sosial.

Dari teori diatas, dapat kita lihat bahwa Mansur, sang ayah menginginkan Rosid, anaknya untuk mengikuti kultur sebagai keturunan Arab dengan memakai peci putih, tetapi bagi Rosid, tidak ada aturan dalam agama islam yang mewajibkan mereka menggunakan peci putih.

3.      Analisis 3
           
Pada konflik yang ketiga ini, terjadi antara Rosid dan orang tuanya. Konflik ini bermula dari ketidakterbukaan Rosid kepada orangtua. Ia tidak pernah menceritakan tentang hubungannya dengan Delia yang berbeda agama, justru ketika ia mengenalkan Delia kepada ayahnya, ia hanya memperkenalkannya sebagai teman di sanggar teaternya.

Pengungkapan diri (self disclosure) adalah tipe khusus dari percakapan dimana kita berbagi informasi dan perasaan pribadi dengan orang lain. Terdapat beberapa jenis pengungkapan diri, salah satunya adalah pengungkapan evaluatif, yakni pengungkapan opini pribadi dan perasaan terdalam-perasaan kita kepada orang lain, kesalahan kita, atau betapa bencinya kita kepada pekerjaan kita, dinamakan pengungkapan evaluatif karena berisi penilaian personal terhadap orang lain atau situasi.

Dalam kasus ini, Rosid tidak melakukan pengungkapan diri kepada orangtuanya karena takut akan resiko yang akan terjadi, dari teori pengungkapan diri, dijelaskan beberapa bahaya tentang pengungkapan diri, diantaranya : (1) pengabaian, terkadang kita menyadari orang lain tak peduli pada pengungkapan diri kita, dan sama sekali tidak tertarik untuk mengenal kita. (2) penolakan, yakni informasi diri yang kita ungkapkan mungkin menimbulkan penolakan sosial (3) hilangnya kontrol diri, terkadang orang memanfaatkan informasi yang kita berikan kepada mereka untuk menyakiti kita atau untuk mengontrol perilaku kita. (4) pengkhianatan, ketika kita mengungkapkan informasi personal kepada seseorang, kita sering berasumsi, atau bahkan secara tegas meminta, agar informasi itu dirahasiakan. Sayangnya, terkadang orang itu berkhianat.

4.      Analisis 4

            Konflik selanjutnya terjadi antara Rosid dan Delia yang mulai bingung akan kelanjutan hubungan mereka. Mereka memutuskan untuk tidak bertemu dulu demi kepentingan bersama. Namun akhirnya, mereka kembali menjalani hubungan mereka seperti biasa.

Dalam kasus ini, dapat kita kaitkan dengan apa yang disebut sebagai komitmen dalam hubungan personal. Komitmen berarti semua kekuatan, positif dan negatif, yang membuat seseorang bertahan dalam suatu hubungan. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi komitmen pada suatu hubungan. (1) komitmen dipengaruhi oleh kekuatan, daya tarik pada partner atau hubungan tertentu. Jika kita suka pada oranglain, dan menikmatinya maka kita akan termotivasi untuk meneruskan hubungan kita dengannya, dengan kata lain, komitmen akan lebih kuat jika kepuasannya tinggi. Komponen ini dinamakan komitmen personal. (2) komitmen dipengaruhi oleh nilai, dan prinsip moral kita. Komitmen moral ini didasarkan pada perasaan kewajiban, kewajiban agama, atau tanggung jawab sosial. (3) komitmen didasarkan pada kekuatan negatif atau penghalang yang menyebabkan seseorang akan rugi besar jika meninggalkan hubungan.

Berhubungan dengan teori diatas, bahwa Rosid dan Delia akhirnya menyepakati komitmen bersama bahwa mereka tidak akan memutuskan hubungan tetapi mereka juga tidak bisa merubah keyakinan masing-masing.

5.      Analisis 5
Konflik yang muncul karena adanya campur tangan pihak ke tiga (eksternal). Konflik disini terjadi antara Rosid dan ayahnya dimana sang ayah berusaha menjodohkan antara Rosid dengan Nabila tanpa sepengetahuan Rosid. Konflik semacam ini sering terjadi akibat adanya input pada hubungan suatu pasangan. Baik itu bersifat langsung maupun tidak langsung.

Yang dimaksud dengan langsung di sini adalah, pelaku yang melakukan input tersebut terlibat secara langsung dan mempengaruhi hubungan keduanya. Misalnya adanya pihak ketiga yang ingin mengambil alih dari hubungan tersebut, Adanya pihak lain yang tidak setuju dengan hubungan tersebut dan adanya pihak lain yang terganggu akibat hubungan tersebut. Sedangkan secara tidak langsung disini misalnya pengaruh ekonomio-sosial  gelobal yang kemudian mempengaruhi hubungan suatu pasangan akibat adanya tekanan pada keduanya.

6.      Analisis 6
Konflik ke enam yakni yang di alami Delia sebagai kekasih Rosid yang ketika itu merasa cemburu ketika Delia datang ke rumah Rosid dan melihat Nabila yang sedang bicara serius dengan di Rosid. Ada kalanya konflik dalam suatu hubungan itu dikategorikan sebagai konflik yang bersifat emosional. Atau konflik akibat hubungan itu sendiri, terhadap hubungan baik keduanya. Konflik ini meliputi marah, cemburu, khawatir dan rindu. Konflik ini merupakan awal dari konflik yang akan terjadi berikutnya. Akibat perasaan tersebut ini kadangkala suatu pasangan tersesat pada prasangka negatif atau spekulasi yang tidak rasional, kemudian muncullah konflik-konflik baru setelahnya.

Senoga bermanfaat :)

0 komentar on "BEDAH FILM "3 HATI 2 DUNIA 1 CINTA""

Posting Komentar